TANGSELXPRESS-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, jika Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi, maka perekonomian nasional akan tumbuh dengan pesat. Sebaliknya, jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi beban masalah bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus menjalankan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Terkait pernyataan tersebut, Peneliti Bidang Sosial, The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Rahmawati Nur Aulia dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pemerintah perlu mengkaji kembali dampak apa saja yang ditimbulkan oleh adanya peningkatan jumlah serta bergesernya usia produktif manusia yang semakin muda.
Dewi menjelaskan bahwa kualitas kehidupan manusia di masa mendatang akan semakin rendah seiring dengan persaingan manusia atas sumber-sumber akses kesejahteraan.
“Pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait lainnya harus memastikan ketersediaan akses kesejahteraan serta sumber-sumber produktivitas yang dapat diakses semua pihak dan dapat diraih pada masa mendatang. Mengingat bahwa semakin padat jumlah penduduk suatu wilayah, maka akan mempersempit lahan produksi yang dapat dimanfaatkan. Ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk baik antara angka kelahiran, kematian, serta mobilitas penduduk menimbulkan permasalahan yang rumit,” ujar Dewi di Jakarta, Rabu (21/2).
Dewi mengatakan, permasalahan tersebut dapat berupa terbentuknya pemukiman yang tidak layak, terjadinya gizi buruk akibat berkurangnya sumber pangan (stunting), pendidikan yang rendah, kesehatan yang memburuk, serta meningkatnya angka kejahatan dan kriminalitas akibat ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
“Meningkatnya jumlah angka penduduk usia produktif tentunya menjadi modal ekonomi berbasis ketenagakerjaan (Man Power). Namun,ketersediaan jumlah SDM yang tinggi tidak dapat menjamin kualitas keterampilan mereka untuk siap pakai. Untuk itu, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya perlu menyediakan fasilitas kesehatan dan program peningkatan kapasitas yang memadai, serta lapangan kerja demi tumbuh kembangnya generasi bangsa, sekaligus memberikan pendidikan publik tentang demografi, kesehatan masyarakat, pembangunan, maupun dampak terhadap lingkungan,” tutup Dewi.