TANGSELXPRESS – Insiden campak telah meningkat secara dramatis baru-baru ini sebagai akibat dari banyak kesalahpahaman yang tersebar luas tentang penyakit ini. Pada kenyataannya, campak, suatu virus, sering menyerang bayi yang masih kecil.
Jika penyakit ini menular ke anak-anak, akan sangat berbahaya. Menurut data dari sejumlah sumber, campak membunuh 100.000 orang setiap tahunnya, kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Dengan begitu, orang tua harus mewaspadai gejala campak. Karena menurut laporan, berbagai gejala antara lain ruam kulit datar berwarna coklat kemerahan, batuk kering, dan demam, akan muncul setelah 2 minggu terpapar.
Selain itu, ada tanda-tanda seperti sakit tenggorokan, pilek, bintik-bintik putih keabu-abuan kecil dengan pusat putih kebiruan di pipi, dan mata merah dan gatal.
Meskipun kadang-kadang keliru, tertular campak dikatakan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit campak, bacalah penjelasan dan mitos berikut ini, Senin 13 Februari 2023.
Campak dikategorikan penyakit tak berbahaya?
Ternyata karena cara penularannya, banyak orang salah mengira cacar air sebagai campak. Setelah itu dilakukan, itu tidak dapat terinfeksi lebih lanjut.
Ini adalah kesalahan persepsi umum bahwa terkena campak dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seperti terkena cacar air. Di sisi lain, campak berpotensi mematikan. Pneumonia mempengaruhi 5% pasien campak pada anak-anak. Penyebab paling sering kematian terkait campak pada anak kecil adalah pneumonia.
Campak hanya menyerang anak?
Anda harus meluruskan ini! Orang tua atau orang dewasa juga bisa tertular campak, artinya itu bukan hanya penyakit masa kanak-kanak.
Infeksi ini diketahui lebih parah pada orang di atas 30 tahun dan mereka yang berusia di bawah 5 tahun.
Setelah vaksin tak akan tertular campak?
Nah, hal ini juga perlu diluruskan sebab terlepas dari keefektifan vaksin ini, ada beberapa kasus yang tidak biasa di mana campak telah tertular bahkan setelah vaksinasi.
Harus dijelaskan bahwa tidak ada vaksinasi yang akan membuat kebal terhadap suatu penyakit. Justru sebaliknya, itu hanya akan menghentikan skenario terburuk.
Vaksin campak mematikan?
Vaksinasi campak yang diberikan sangat aman dan efektif. Tidak ada kasus kematian yang terdokumentasi yang terkait langsung dengan vaksinasi campak.
Demam, ruam ringan, dan ketidaknyamanan sendi singkat adalah beberapa efek samping yang khas dari vaksin.
Vaksin campak akan sebabkan Autis?
Vaksin dan autisme belum dikaitkan oleh para profesional medis. Semua kesalahpahaman campak ini tidak benar.
Ketika hubungan antara vaksinasi campak dan autisme pertama kali diungkapkan dalam sebuah laporan yang ditulis pada tahun 1998, mitos ini mulai muncul.
Nah, artikel berikut merupakan beberapa mito soal campak yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Dengan adanya artikel ini, semoga bisa membantu para orang tua untuk segera memahami ciri-ciri campak.