TANGSELXPRESS – Kasus dugaan penculikan dan pemerkosaan di Mojokerto, Jawa Timur mendapat perhatian anggota komisi III DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa. Ade Rossi menilai kasus tersebut sangat miris dan mengkhawatirkan.
Pasalnya, kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap anak masih saja terjadi hingga di awal 2023. Bahkan, kata Ade Rossi, yang terbaru adalah kasus yang menimpa seorang siswi TK di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu 26 Januari 2023.
Ironisnya, dalam peristiwa itu pelaku dugaan pemerkosaan tersebut masih tergolong anak-anak dan korbannya pun juga anak-anak. Kabarnya, korban yang merupakan siswa taman kanak-kanak umur 6 tahun menjadi korban dugaan pemerkosaan yang dilakukan siswa Sekolah Dasar (SD) yang berumur 7 tahun.
“Kami sangat menyesalkan, merasa miris dan sangat mengkhawatirkan kejadian tersebut,” terang Ade Rossi Khoerunnisa melalui keterangan tertulisnya kepada TANGSELXPRESS.
Dengan begitu, Ade Rossi berharap agar orang tua di mana pun berada dapat mengajarkan kepada anaknya agar sedari dini dapat memberikan pengetahuan dan menjelaskan kepada anak untuk dapat menjaga dan mengendalikan bagian dari tubuhnya sendiri.
Sebab, dengan mengendalikan bagian dari tubuhnya sendiri, jelas Ade Rossi, merupakan bagian dari menjaga kehormatan dan martabat diri sendiri serta keluarga.
“Kami juga mengingatkan kepada para orang tua agar dengan adanya kejadian tersebut dapat memberikan pengawasan yang ekstra kepada anak-anak. Selain dalam menggunakan gadget atau hp guna menghindari tayangan yang dapat merusak pikiran anak-anak sejak dini,” ujar Ade Rossi.
“Mengalihkan dan memberikan konten gadget yang edukatif sesuai usianya,” urai Ketua P2TP2A Banten ini.
Dengan demikian, menurut Ade Rossi perlunya orang tua meningkatkan pendidikan keagamaan, moral dan budi pekerti, yang tidak hanya pengetahuannya saja tetapi praktik-praktiknya yang dapat menjaga diri harkat dan martabat kemanusian baik diri sendiri maupun keluarganya.
Informasi yang berhasil dihimpun, atas kejadian tersebut ibu korban mengadukan apa yang dialami putrinya ke P2TP2A Kabupaten Mojokerto pada Selasa (10/1/2023) pagi. Sehingga terhadap korban dilakukan pemeriksaan oleh psikolog, sebab kondisi korban sedang trauma.
Setelah itu, orang tua korban melapor ke Polres Mojokerto pada sore hari di tanggal yang sama. Ketiga anak laki-laki yang diduga pelaku pemerkosa korban menjadi terlapor dalam kasus ini. Korban lantas menjalani visum.
Meski begitu, Ade Rossi pun memberikan dukungan kepada jajaran Polres Mojokerto agar bisa teliti dan penuh kehati-hatian dalam menangani kasus ini. Meski disisi lain kasus ini pernah di mediasi namun gagal.
Untuk itu, Ade Rossi berharap kepada pihak Polres Mojokerto untuk berhati-hati dalam menangani kasus tersebut. Hal itu mengingat kasus ini adalah kasus yang pelaku dan korbannya adalah anak-anak.