TANGSELXPRESS – Kasus pembunuhan berantai dan penipuan yang melibatkan Wowon dan kawan-kawan terus bergulir. Selain itu, jumlah korban terus bertambah
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hingga saat ini terdapat 11 tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan Wowon dkk.
Para korban tersebut mengirim menggunakan dua cara yakni melalui transfer rekening dan wesel internasional.
Melalui rekening maupun wesel tersebut, penyidik melakukan inventarisasi berapa jumlah korban penipuan.
“Sementara ada 11 orang TKW korban penipuan yang mengirim uang ke tersangka,” kata Hengki Haryadi di Jakarta, Selasa (24/1).
Menurut Hengki, dari 11 orang tersebut empat orang sudah dapat dihubungi, namun masih berada di luar negeri.
Selanjutnya, kata Hengki, tiga orang akan ke Polda Metro Jaya dan sisanya masih dalam pencarian.
Hengki menjelaskan, para TKW tersebut mau mengirim sejumlah uang karena tergoda iming-iming kekayaan yang ditawarkan oleh tersangka.
“Mereka ini pola penipuannya kepada para korban awalnya bertemu dengan tersangka (Wowon). Kemudian tersangka ini bisa seolah-olah merubah jumlah uang yang ada,” ucap Hengki.
Selain itu, Wowon juga menunjukkan kekayaan, seperti mobil dan rumah kepada korban yang belakangan diketahui ternyata milik orang lain.
Sembilan Korban Tewas
Dalam kasus itu, Polda Metro Jaya menangkap Wowon bersama dua tersangka lainnya yakni Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.
Ketiganya diduga melakukan pembunuhan berantai hingga menimbulkan sebanyak sembilan korban meninggal dunia.
Kasus itu bermula dari ditemukan nya sekeluarga yang tewas dengan cara yang tak wajar di sebuah rumah di Bekasi, Jawa Barat.
Diketahui, Bekasi merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya.
“Penyidikan bekerja masih melakukan proses, ini belum selesai,” kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Polda Jawa Barat Turun Tangan
Warga Jawa Barat diminta melapor jika mengetahui adanya korban lain dari pelaku pembunuhan berantai Wowon dkk.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, informasi dari para warga diperlukan untuk penyidikan.
“Jika ada yang mengadu, akan kita bantu untuk menyalurkan (ke Polda Metro Jaya),” kata Ibrahim di Bandung, Selasa (24/1).
Menurutnya, Polda Jawa Barat tidak membuat posko pengaduan khusus untuk warga yang merasa menjadi korban Wowon dkk.
Ibrahim menjelaskan, meski beberapa lokasi dalam rangkaian kasus Wowon ada di Jawa Barat, tetapi kasus itu sepenuhnya ditangani oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Adapun sejumlah wilayah di Jawa Barat, seperti Cianjur, Garut, hingga Bandung Barat, menjadi lokasi yang masuk ke dalam serangkaian kasus pembunuhan berantai Wowon.