TANGSELXPRESS – Ratusan personel diterjunkan oleh Polda Banten dalam rangka pengamanan perayaan Imlek di 28 wihara serta cuti bersama Tahun Baru Imlek.
Karoops Polda Banten Kombes Pol Dedi Suhartono mengatakan, dalam pelaksanaan pengamanan perayaan Imlek, pihaknya menerjunkan sebanyak 324 personel pengamanan.
Menurut dia, berkaitan dengan perayaan Tahun Baru imlek terdapat 28 wihara di wilayah Polda Banten, dengan rincian di wilayah hukum Polresta Serang Kota sebanyak 5 wihara.
Sementara di Polres Lebak 1 wihara, Polres Pandeglang 1 wihara, Polres Cilegon 2 wihara, dan Polresta Tangerang sebanyak 19 wihara.
“Kekuatan personel yang dilibatkan dalam pelaksanaan pengamanan yaitu sebanyak 324 personel,” kata Dedi saat rapat persiapan pengaman Hari Raya Imlek 2023, di Ruang Vicon Polda Banten, Jumat (20/1).
Dedi menjelaskan, cara bertindak pihak kepolisian dalam pelaksanaan pengamanan Imlek 2023 terdapat dua cara.
Pertama, bertindak secara taktis di antaranya melaksanakan pengaturan lalu lintas, menempatkan personel di titik pengamanan, pemeriksaan terhadap barang bawaan.
“Kedua, cara bertindak teknis, yaitu koordinasi dengan instansi terkait dan panitia penyelenggara, menyiapkan renpam, deteksi dini,” kata Dedi.
Menurut Dedi, beberapa perkiraan ancaman di antaranya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, balap liar, aksi premanisme, penyalahgunaan narkoba.
Kemudian, munculnya kejahatan terhadap rumah yang ditinggalkan, meningkatnya kejahatan C3, ancaman terorisme, bencana alam, dan non alam.
Sementara, Wakapolda Banten Brigjen Pol M Sabilul Alif mengatakan, rapat persiapan pengamanan sebagai pedoman dalam perencanaan pengamanan libur panjang.
“Dan cuti bersama dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2023 di daerah hukum Polda Banten,” katanya.
Kemudian mengantisipasi kerawanan yang berpotensi terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten
“Perayaan ibadah dan perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini dapat dirayakan, karena pandemi COVID-19 telah mengalami penurunan,” kata Sabilul Alif.
Menurutnya, perayaan Imlek kali ini akan meningkatkan mobilitas, frekuensi kegiatan, dan volume konsentrasi masyarakat etnis Tionghoa di rumah ibadah, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, maupun lokasi pemakaman etnis Tionghoa.