TANGSELXPRESS – Masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan sekitarnya diminta untuk waspada akan adanya potensi hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang dalam 7 hari Kedepan. Hal itu menyusul adanya analisis klimatologi menunjukan bahwa sebagian besar wilayah Provinsi Banten sudah memasuki musim hujan.
Informasi yang berhasil dihimpun TANGSELXPRESS melalui Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan (Tangsel) menjelaskan terkait itu. Menurut BMKG Wilayah II Tangsel, analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Provinsi Banten menunjukan kondisi yang cukup signifikan.
Hal tersebut berpotensi mengakibatkan peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Provinsi Banten dalam tujuh hari ke depan, Selasa 27 Desember 2022.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan (Tangsel), Hartanto mengatakan, monitoring dinamika atmosfer di wilayah Provinsi Banten menunjukan adanya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat disertai seruakan dingin, pembentukan pusat tekanan rendah di selatan Indonesia.
Selain itu, terpantaunya aktifitas gelombang atmosfer (Madden Julian Oscillation – MJO, gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial), suhu muka laut hangat serta adanya daerah belokan angin dan daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Banten. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang cukup signifikan.
“Berdasarkan analisis di atas, wilayah Provinsi Banten dalam tujuh hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” terang Hartanto melalui keterangan tertulisnya yang diterima TANGSELXPRESS.
“Terutama di sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupatrn Serang bagian Barat, Kabupaten Tangerang bagian Tengah dan Selatan, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan,”ujarnya.
Kendati demikian, dampak dari kondisi tersebut perlu diwaspadai meningkatnya potensi bencana fidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Selain itu, potensi tinggi gelombang1.25 2.5 meter berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian Utara dan tinggi gelombang 2.3-4.0 meter berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Perairan Selaan Banten dan Samudra Hindia Selatan Banten.
Dengan begitu, masyarakat dan pihak-pihak terkait dihimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air ke sungai.
Bahkan masyarakat dihimbau untuk menjauhi tanah yang labil atau mudah longsor, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang sudah mulai rapuh, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi.