TANGSELXPRESS – Pencarian kru Helikopter milik Polri yang jatuh di Perairan Buku Limau, Belitung Timur, Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 14.40 WIB terus dilakukan.
Kabar terbaru, dua dari empat kru helikopter milik Polri yang jatuh pada Minggu 27 November lalu, kabarnya telah ditemukan. Dengan begitu dua kru lainnya masih dalam pencarian, Rabu 30 November 2022.
Informasi yang berhasil dihimpun melalui Infopublik, dalam pencarian itu Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengirimkan empat alat canggih untuk membantu Search and Rescue (SAR). Alat canggih tersebut diantaranya Ecosounder T50P, Conductivity Temperature Density (CTD), Magneto meter dan Side Scan Sonar.
Sekedar informasi, Ecosounder T50P digunakan untuk membaca kedalaman dan pendeteksian fitur-fitur bawah air. Sementara, Conductivity Temperature Density (CTD) digunakan untuk koreksi sound velocity.
Selain itu, Magneto meter merupakan alat yang digunakan untuk pendeteksi tingkat magnet, serta Side Scan Sonar yang berfungsi digunakan untuk pencitraan bawah air.
Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105 Register P-1103 Kombes Pol Hendrawan mengatakan bahwa KRI Spica dan KRI Teluk Cirebon akan tiba di perairan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur sekitar pukul 10.00 WIB. KRI tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
“Dukungan peralatan canggih sangat diperlukan untuk mendeteksi benda-benda berupa logam yang ada dibawah air. Apalagi jangkauan sonar dari alat ini sangat luas, sehingga bisa mempermudah pencarian,” terang Kombes Pol Hendrawan.
Kendati demikian, selain alat deteksi bawah air, yang dikirimkan TNI. Pasukan TNI AL juga mengerahkan unsur-unsur yang diantaranya KRI Spica-934, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Pulau Rangsang-727.
Selain itu jug ada KRI Pulau Rengat-711, KRI Karotang-872, KRI Siwar-646, KAL Manau dari Lanal Babel, Pesawat udara (Pesud) CN-235 P-8305 dari Puspenerbal, 1 Tim Tanggap Darurat dari Pushidrosal, dan 12 personel Penyelam TNI AL.
Sumber: Infopublik.