TANGSELXPRESS – Tunjangan guru swasta di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya, tunjangan guru swasta di Tangsel dinilai tak maksimal.
Hal itu lantaran kuota penerimaan tunjangan insentif guru swasta tahun 2022 justru berkurang jika dibandingkan dengan kuota pada tahun 2020.
Informasi yang berhasil dihimpun, jumlah penerima tunjangan insentif guru pada tahun 2020 sebanyak 4600 guru dan tahun 2022 menjadi 3600 guru.
Padahal satu sisi berdasarkan regulasi, para guru swasta memiliki persyaratan yang sama yakni lulusan S1 dan sudah mengajar minimal 3 tahun. Namun, pembagian tunjangan insentif yang diterima guru swasta justru tidak merata, Jumat 25 November 2022.
Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta (PKSS), Eko Pranoto kepada wartawan menjelaskan terkait tunjangan insentif yang di terima oleh guru swasta di Tangerang Selatan. Menurut Eko, tunjangan insentif untuk guru swasta di Tangerang Selatan belum merata.
“Peringatan Hari Guru ke 77 di Tangerang Selatan dilakukan hampir di semua sekolah dengan meriah. Namun ada PR besar yang perlu diselesaikan terutama terkait tunjangan insentif guru swasta yang saat ini belum merata,” terang Eko Pranoto.
“Hari ini serempak seluruh guru di Indonesia memperingati Hari Guru yang ke 77, rasa bangga rasa haru campur aduk dalam hati setiap insan guru,” ujarnya.
Meski begitu, Eko menjelaskan terkait belum maksimalnya pemberian tunjangan insentif kepada guru swasta. Kendala itu, kata Eko, lantaran adanya kuota terbatas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan.
“Belum maksimalnya tunjangan insentif ini dikarenakan kuota yang masih terbatas. Kita tahu bahwa di tahun 2020 penerima insentif berkisar 4600 guru, namun justru tahun ini hanya 3600 guru,” jelasnya.
“Kami atas nama PKSS akan selalu berjuang untuk guru yang belum menerima tunjangan insentif dan kuota insentif ini pun di tahun depan bisa bertambah. Hal yang perlu di ingat bahwa semua juga harus sesuai regulasi yang ada, bahwa guru tersebut sudah S1 dan minimal mengajar 3 tahun aktif,” pungkasnya.
Dengan adanya itu, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan angkat bicara. Menurut Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan, Alexander Prabu hal itu sangat menyedihkan.
Sebab, menurut Alex, banyak guru swasta yang telah menunggu untuk menerima tunjangan insentif. Hal itu lantaran tak sedikit guru swasta tidak mendapat salary atau gaji yang pantas dari yayasan yang dinaunginya.
“Menyedihkan! Saya minta Pak Deden (Kadis Dindikbud Tangsel, red) segera memberikan hak para guru swasta, karena amanat dari Perda Penyelenggaraan Pendidikan. Kasihan guru-guru swasta sudah lama menunggu, pemberian insentif guru swasta sebagai bentuk apresiasi pada pengabdian mereka,” terang Alexander Prabu kepada wartawan.
“Saya ingat sekali bagaimana saya selalu berjuang agar pemberian insentif ini lancar secara berkala,” ujarnya.
Meski begitu, Alex menegaskan bahwa dirinya ikut terlibat dalam pembahasan Perda tersebut. Untuk itu, pihaknya akan berusaha untuk mengawal soal tunjangan insentif guru swasta agar dapat diterima secara merata.
“Saya tahu persis, karena saya juga terlibat dalam pembahasan Perda ini. Kasihan ini guru-guru swasta, karena tidak semua guru swasta mendapat salary yang pantas dari yayasan,” jelas Alexander Prabu.
“Terutama sekolah swasta yang keuangan yayasan kecil, padahal mereka turut mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan, Deden Deni akhirnya memberikan penjelasan terkait soal tunjangan insentif guru swasta.
Menurut Deden Deni, untuk tahun depan akan ada penambahan kuota penerima tunjangan insentif guru swasta. Sekitar 400 guru akan menerima tunjangan insentif sebagai tambahan kuota penerima dari sebelumnya 3600 guru akan menjadi 4000 guru.
Tidak hanya itu, kata Deden Deni, untuk Kepala Sekolah juga akan menerima tunjangan insentif. Ada sekitar 1200 Kepala Sekolah yang akan menerima tunjangan insentif pada tahun 2023 mendatang.
“Tahun depan ada tambahan kuota jadi 4000 guru dan untuk kepala sekolah sekitar 1200 orang, untuk tahun depan kita akan maksimalkan semoga semua sekolah yang ada di Tangerang Selatan minimal ada keterwakilan untuk menerima tunjangan insentif. Semoga semua bisa merata,” jelas Deden Deni.