Oleh: ISTIG FAROH
SEPERTI yang kita ketahui bahwa banyak lulusan muda-mudi jaman sekarang yang masih belum mendapatkan pekerjaan. Sebagian besar mereka yang belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan kurangnya kompetensi, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki.
Jika kita lihat pula jumlah mahasiswa sekarang semakin banyak, kemudian bagaimana lulusannya nanti? Tentunya akan semakin banyak bukan?
Apakah lapangan pekerjaan yang tersedia cukup untuk menampung para lulusan nantinya. Jika kita tengok diberbagai media, banyak sekali lulusan yang bekerja dibidang yang berbeda dengan apa yang dipelajarinya di masa perkuliahan atau bisa dikatakan tidak sesuai dengan gelar yang dimilikinya, misalnya lulusan dari pertanian akan tetapi bekerja di perusahaan dengan jabatan account manager.
Saya sering melihat di media sosial seperti Tiktok misalnya, disana terdapat konten dari salah satu konten kreator yang bertanya kepada para rekan kerjanya dengan pertanyaan “kamu lulusan dari mana dan jurusan apa?” dan juga trend tiktok yang tunjukan gelarmu dan perkerjaanmu sekarang.
Saya melihat bahwa dalam konten tersebut tidak sedikit para lulusan yang bisa dikatakan gelarnya kurang pas untuk bekerja pada jabatannnya sekarang. Pertanyaan saya apakah mereka para pekerja yang tidak sesuai dengan kompetensi lulusan mereka akan dapat bekerja secara efisien?
Kemudian tidak sedikit pula yang dalam trend tersebut menunjukkan bahwa dirinya masih belum mendapatkan pekerjaan. Untuk semuanya jika ingin melihat konten-konten tersebut bisa mencarinya di tiktok dengan mengetikkan trend tunjukkan gelarmu dan pekerjaanmu sekarang , maka akan lansung menemukan kumpulan-kummpulan dari konten tersebut.
Dalam dunia kerja tentu yang diutamakan adalah kompetensi dan keterampilan dari sumber daya manusianya. Terutaman dalam bidang akuntansi dan manjemen tidaklah sembarang orang dapat menggeluti profesi itu.
Keterampilan dan kompetensi dari profesi ini bisa dibilang tidak bisa dipelajari dengan cepat melainkan harus dipelajari dan didapatkan dalam kurun waktu yang lumayan.
Bagi para lulusan akuntansi manajemen saja patut dipertanyakan bagaimana kopetensi dan keterampilannya apalagi yang bukan lulusan dari akuntansi dan manajemen. Terbukti dari masih banyaknya lulusan dari akuntansi dan manajemen yang belum mendapatkan pekerjaan.
Jika kita melihat dari sudut pandang perusahaan yang mempekerjakan sumber daya manusianya yang tidak sesuai dengan profesi lulusannya, maka saya menyimpulkan bahwa kompetensi dan keterampilan pekerja tersebut bisa dikatakan lebih mumpuni dibandingkan dengan para lulusan akuntansi dan manajemen.
Kompetensi dan keterampilan yang dilihat oleh pihak perusahaan bisa saja berbeda dengan perspektif kita. Mungkin mereka lebih menitik beratkan pencarian kualitas sumber daya manusianya dalam keterampilan IPTEKnya atau mungkin kemampuan manajemen masalahnya ataupun sebagainya.
Lantas apakah sebenarnya efektif dengan mempekerjakan pekerja yang tidak sesuai dengan gelar lulusannya? Sebenarnya perusahaan dalam memilih tenaga kerjanya pastilah tidak dengan sembarangan.
Pasti perusahaan sudah menetapkan standar kompetensi seperti apa yang digunakan dalam recruitmentnya. Jadi beberapa perusahaan ada yang tidak memandang dari mana dan dari apa pelamar pekerja tersebut menempuh pendidikan sebelumnya dan lebih memperhatikan kompetensi dan keterampilan apa yang dimilikinya.
Perusahaan dalam melakukan recruitment biasanya mempertimbangkan banyak hal. Seperti bagaimana kemampuan dari si pelamar itu, apakah sesuai dengan standar perusahaan atau tidak.
Kemudian apakah si pelamar tersebut memiliki pengetahuan yang cukup dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan atau tidak.
Dan juga hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan biasanya adalah attitude si pelamar, baik tidaknya dari attitude juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam mempekerjakan tenaga kerjanya. Nah biasanya bagi para pelamar pekerja yang gelarnya sesuai dengan apa yang dicari oleh perusahaan, maka hal tersebut akan menjadi nilai plus dalam proses recruitment.
Dilihat dari tinjauan konten di aplikasi yang selalu lewat terkait trend ini, maka saya beranggapan bahwa tenaga kerja yang bekerja tidak sesuai dengan gelarnya sebagian besar memiliki keterampilan yang mumpuni dibidang yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
Misalnya tenaga kerja tersebut sangat mumpuni dalam hal yang berhubungan dengan sistem dan teknologi. Bisa dikatakan bahwa tenaga kerja yang bersahabat dengan sistem dan teknologi itu masih sedikit, dan biasanya orang-orang yang bersahabat dengan teknologi ini kemampuan berfikir secara logisnya lebih pandai dibandingkan dengan yang lainnya.
Khususnya pada profesi account manager dan sejenisnya. Dalam salah satu konten yang di upload, dia menunjukkan bahwa dia adalah lulusan sarjana pertanian akan tetapi sekarang bekerja sebagai account manager di perusahaan yang cukup terkenal. Bagaimana tidak heran, dia juga mengatakan di captionnya bahwa para kliennya tidak percaya jika dia adalah lulusan sarjana pertanian.
Jadi sudah terbukti bahwa keterampilan seseorang itu tergantung pada pribadi masing-masing. Pengetahuan bisa dicari dan dipahami, kemampuan dapat dikembangkan dan keterampilan pun bisa didalami. Jadi tidak heran jika banyak yang bekerja akan tetapi profesinya tidak sesuai dengan gelar yang dimiliki.
Bukan berarti bahwa lulusan sarjana akuntansi ataupun manajemen itu kalah saing dengan lulusan sarjana lainnya, hanya saja persaiang di dunia kerja memang lebih menitik beratkan pada keterampilan dan kemampuan yang dimiliki daripada hanya melihat gelarnya saja.
Kemudian bagaimana dengan peran kualitas sumber daya manusia pada pengambilan keputusan perusahaan. Profesi yang berkaitan dengan akuntansi atau manajemen ini sangat berpengaruh kualitasnya terhadap bagaimana nantinya keputusan akan dibuat oleh perusahaan.
Jika kualitas sumber daya manusianya kurang baik, maka hasil laporan keuangannya pun akan kurang baik dan hal tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan. Jadi semakin berkualitas sumber daya manusianya maka akan semakin baik pula bagi perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan.
Jadi perusahaan dapat dengan bebas melakukan recruitment pegawainya sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Sesuai tidaknya gelar pelamar dengan profesi itu adalah keputusan dari perusahaan.
Penulis adalah mahasiswi semester 5 Penddidikan Ekonomi Akuntansi Uneversitas Negerei Semarang.
Tulisan dibuat dalam rangka tugas kampus