TANGSELXPRESS – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie memiliki komitmen untuk terus menurunkan angka prevalensi stunting. Langkah tersebut dilakukan untuk mengejar target angka prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Benyamin membeberkan, langkah yang akan ditempuh yakni salah satunya dengan menambah lokus prioritas pencegahan dan penurunan angka stunting di belasan kelurahan, Jumat 18 November 2022.
“Untuk itu saya menekankan bahwa Pemkot Tangsel serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen kami tidak pernah menurun,” jelas Selatan, Benyamin Davnie.
“Penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Kelurahan, akademisi, media, swasta, LSM bahkan lembaga pendidikan usia dini, dan semua unsur lah untuk kerjasama dan mengawal penurunan angka stunting,” ujarnya.
Dengan begitu, Benyamin juga mengatakan bahwa perhatian dalam penurunan angka stunting juga harus dilihat dari berbagai sisi. Tidak hanya fokus ke anaknya saja, melainkan juga edukasi kepada ibu hamil mengenai stunting itu sendiri.
“Jadi, edukasi bagi ibu-ibu hamilnya, agar bisa memberikan makanan yang menyehatkan agar mereka tumbuh sebagaimana mestinya,” urainya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Deden Deni mengatakan bahwa langkah-langkah dijalankan dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Termasuk lokus intervensi penurunan stunting di beberapa kelurahan.
“Tentu pemilihan lokus ini berdasarkan kasus stunting di lingkungan tersebut,” pungkas Deden Deni.
Pemilihan lokasi sebagai langkah strategis akan dilakukan di Serpong, Paku Alam, Bakti Jaya, Kademangan, Pondok Benda, Pamulang Timur, Pondok Cabe Ilir.
Selain itu juga di wilayah Benda Baru, Serua, Jombang, Pondok Ranji, Cempaka Putih, Rempoa, Pisangan, Pondok Kacang Timur, Pondok Betung, Pondok Karya, Parigi Baru, dan Pondok Aren.