TANGSELXPRESS – Pertemuan Presidensi G20 di Bali membuat keuntungan bagi wilayah di seluruh Indonesia, salah satunya daerah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pasalnya, dalam pertemuan Presidensi G20 itu obat tradisional kian terangkat pamornya.
Informasi yang berhasil dihimpun TANGSELXPRESS, keberadaan obat tradisional Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu (B2P2TOOT), Karanganyar jadi souvenir dalam pertemuan Presidensi G20, Kamis 10 November 2022.
Puluhan dus warna merah yang disusun menyerupai segitiga yang dipajang dibagian stan B2P2TOOT tampak menarik beberapa peserta pertemuan G20 2nd Health Minister Meeting (HMM) di akhir Oktober.
Kepala B2P2TOOT, Akhmad Syaikhu menjelaskan terkait itu. Menurut Akhmad, obat tersebut jadi bahan promosi tanaman obat tradisional Indonesia.
“Jadi kami mempromosikan tanaman obat di Indonesia melalui kreasi kesenian dalam bentuk suvenir,” kata Kepala B2P2TOOT Akhmad Syaikhu, kepada Tim Komunikasi dan Media G20.
Informasinya, kotak yang dijadikan sebagai suvenir bagi para delegasi adalah unique repository of Indonesian plants (URIP) itu merupakan Anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflorus Sm.), Kecipir (Psophocarpus letragonolobus (L) DC), Kayu Ules (Helicteres Isora L.), dan Jagung jali (Coix lacryma jobi L.).
Keempatnya merupakan jenis tanaman obat hasil penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu (B2P2TOOT) Karananyar, Jawa Tengah.
Sumber: Infopublik.