TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) kian hari terus menjadi tujuan kaum urban. Hal itu lantaran Tangerang Selatan berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Jawa Barat.
Pembangunan di Tangerang Selatan pun dinilai sangat pesat lantaran daerah termuda di Propinsi Banten itu 4 wilayah kecamatannya disebut sudah autopilot. Artinya, pembangunan di 4 kecamatan itu tanpa kehadiran Pemkot Tangsel sudah bisa berjalan sendiri.
Untuk diketahui ada 7 kecamatan di Tangerang Selatan diantaranya Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Setu, Pondok Aren, Serpong dan Serpong Utara, Minggu 23 Oktober 2022.
Meski begitu, berdasarkan hasil survei Kajian Politik Nasional (KPN) sebanyak 11 persen dari 440 responden menyatakan tidak puas dengan hasil pembangunan di Tangerang Selatan.
Meski sebanyak 61 persen responden menyatakan kepuasannya, dan 27, 3 persen menyatakan pembangunan di Tangerang Selatan biasa-biasa saja.
Direktur KPN, Adib Miftahul kepada TANGSELXPRESS mengatakan, terdapat 4 kecamatan di Tangsel merupakan autopilot. Hal itu terlihat dari beberapa wilayah pembangunan jalan dari pengembang yang lebar dan bagus, namun setelah melewati daerah pengembang justru pembangunan jalannya menyempit dan buruk.
“Bisa dilihat dari pembangunan jalannya, jika dari pengembang pasti jalannya lebar dan bagus. Sedangkan pembangungan jalan dari Pemkot justru menyempit dan buruk,” terang Adib Maftahul.
Sementara, pengamat kebijakan publik dari Forum Politik Indonesia (FPI), Tamil Selvan menjelaskan terkait pembangunan autopilot yang terjadi di Tangerang Selatan.
Menurut Tamil, terdapat 4 kecamatan di Tangsel pembangunannya sudah bisa berjalan sendiri tanpa kehadiran Pemkot alias autopilot.
“Kota Tangerang Selatan ini ada 7 kecamatan dan 4 kecamatan itu sepenuhnya dikelola oleh pengembang. Kenapa saya katakan autopilot? Karena pengembang itu punya kepentingan di mana ketika daerahnya itu dianggap tidak baik, maka masyarakat yang akan berhuni di sana akan enggan dengan kondisi buruk,” jelas Tamil Selvan.
“Selain itu nilai investasi yang mereka tanamkan pasti akan menurun. Maka mau tidak mau pengembang itulah yang akan berupaya terus meningkatkan wilayah yang mereka kelola untuk lebih maju, lebih modern dan lebih segala-galanya,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut Tamil, Pemkot Tangsel harus bisa bersinergi kepada stakeholder untuk mengembangkan 3 wilayah kecamatan yang dianggap masih tertinggal.
Seperti informasi yang berhasil dihimpun TANGSELXPRESS, sebanyak 4 kecamatan seperti Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren dan Ciputat disebut-sebut sebagai daerah autopilot.
Sedangkan 3 kecamatan, seperti Kecamatan Pamulang, Ciputat Timur dan Setu disebut merupakan daerah yang perlu dipoles lagi agar kemajuan pembangunan semakin merata.