TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat adanya proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (Inflasi). Pemkot Tangsel mengklaim Inflasi itu cukup tinggi, artinya Inflasi Tangsel tembus 6,3 persen.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyampaikan bahwa Inflasi Tangsel tercatat cukup tinggi. Untuk tahun kalender Desember 2021 hingga September 2022 Inflasi tembus 6,3 persen, Rabu 4 Oktober 2022.
Meski begitu, Benyamin menegaskan, bahwa untuk tahunan atau yoy masih berada di angka 5 persen. Kemudian beberapa komoditi yang menyebabkan angka ini tinggi yakni cabe hingga kini masih mahal.
“Sedangkan komoditi lainnya seperti ayam potong dan tomat serta beberapa jenis lain tidak signifikan. Hanya cabai yang harganya melejit,” terang Benyamin Davnie.
Untuk minyak goreng, orang nomor satu di Tangsel itu menyebutkan harganya masih stabil. Bahkan, Benyamin memastikan, untuk saat ini stok minyak goreng juga tersedia sesuai harga pemerintah di kisaran Rp 14.000 hingga Rp 14.500.
“Yang kami lakukan Dinas Pertanian sudah menyemai kurang lebih 10 ribu bibit cabai. Sekarang sedang saya menginstruksikan lagi menyemai 30-40 ribu bibit cabai misalnya di KPT semuanya di tanam di sana,” jelas Benyamin.
“Nanti saat panen bareng kemudian didistribusi ke pasar atau kelompok masyarakat. Di sana ada setengah hektar,” ujarnya.
Dengan begitu, Benyamin memiliki rencana untuk menekan Inflasi. Untuk itu, pihaknya akan memberikan bantuan bagi alat transportasi khusus mengangkut bahan pokok yang melibatkan dinas terkait.
Adapun teknisnya nanti soal bahan pokok sayur mayur, bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tangsel khusus pengelola pasar. Sehingga upaya menekan Inflasi bisa berjalan dengan lancar.
“Kami mengambil kebijakan di APBD misalnya mengintervensi melalui Dinas Perhubungan untuk subsidi transportasinya untuk beberapa bahan komoditi cabe beras dan lain-lain dan teknisnya kami gunakan BUMD PT Pasar Mandiri supaya harga tetap sama antara Brebes dan Tangsel,” tuturnya.
Sekedar informasi, untuk menekan Inflasi Pemkot Tangsel juga sudah menganggarkan lebih dari Rp 4 miliar khusus dari APBD Tangsel dan bantuan datang dari APBD Provinsi serta APBN.
Untuk diketahui, pada kelompok Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah disalurkan dari APBD Rp 4,3 miliar untuk 7 ribu Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) di luar APBD Provinsi dan APBN.