TANGSELXPRESS – Peristiwa kerusuhan suporter di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mengakibatkan sedikitnya 13 mobil rusak akibat ulah suporter Arema ngamuk.
Selain 13 mobil rusak buntut kekalahan Arema FC dari rivalnya Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 juga mengakibatkan sedikitnya 180 mengalami luka-luka diantaranya 127 orang meninggal.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dalam keterangan pers menjelaskan, terdapat 13 mobil rusak dan terbakar, diantaranya 10 mobil polisi dan 3 mobil pribadi, Minggu 2 Oktober 2022.
“Ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik Polri antara lain mobil patroli, mobil truk Brimob, mobil patwal, mobil Brimob, mobil K9 dan juga ada mobil pribadi,” terang Irjen Pol Nico Afinta.
Seperti informasi yang berhasil dirangkum TANGSELXPRESS menyampaikan, dalam peristiwa kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan dipicu lantaran kekecewaan Aremania yang merupakan suporter Arema FC mengalami kekalahan di laga kandang.
Menurut Nico, petugas keamanan mencoba mengalihkan massa dengan cara-cara persuasif. Akan tetapi cara itu tak berhasil, justru massa kian beringas menyerang dan merusak mobil kepolisian.
“Upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata, karena sudah merusak mobil polisi dan akhirnya gas air mata disemprotkan,” ujar Nico.
Akibat itu, ribuan Aremania yang masih berada di tribun Stadion Kanjuruhan panik dan mencari pintu keluar. Puncaknya, para penonton berdesak-desakan menuju pintu 10 dan 12 sehingga terjadi penumpukan yang mengakibatkan sedikitnya 180 orang mengalami luka diantaranya 127 orang tewas yang didalamnya terdapat anggota polisi.