TANGSELXPRESS – Sayembara desain kawasan Bundaran Maruga yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), memasuki tahap akhir penjurian. Proses penjurian tahap II ini, dilakukan secara terbuka dan berlangsung di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jumat 30 September 2022 kemarin.
Terdapat lima finalis dengan karya terbaik yang lolos dari tahapan sebelumnya. Kelimanya, kini harus mempresentasikan karyanya tersebut di hadapan para dewan juri.
Sementara tahap penjurian sendiri dilakukan oleh kedua dewan juri kehormatan, yakni Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan.
Selain itu juga terdapat dewan juri profesional yang dihadirkan dalam penjurian tersebut, antara lain terdiri dari Arsitek Profesional Tanah Air, Yori Antar dan Budi Pradono. Bahkan ada juga juri akademisi Bachtiar Fauzy, Juri dari IAI Provinsi Banten Viernanda Yoga Pribadi, dan terakhir Juri Budayawan asli Tangsel Ridwan Saidi.
Dengan demikian, akhirnya setelah penjurian yang panjang, diraihlah pemenang sayembara desain kawasan Bundaran Maruga. Dimana, juara 1 diraih oleh SDBM-0064 dengan judul karya Blandongan Kota.
Sedangkan pada posisi juara ke-2 dengan nomor SDBM-0097 dengan judul karya Selendang Mayang, serta untuk posisi juara ke-3 diraih SDBM-0078 dengan judul Serambi Anggrek.
Tak hanya juara 1,2 dan 3 saja yang dinilai. Akan tetapi terdapat juara untuk harapan 1, dengan nomor peserta SDBM 0059 dengan judul Jentera Jumantara dan juara harapan ke-2 diraih oleh SDBM-0008 dengan judul karya Tarian Kebersamaan.
Sementara, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, kelima finalis yang lolos hingga tahap ini merupakan peserta dengan karya yang terbaik. Bagi Benyamin, seluruh finalis adalah pemenang atas sayembara ini.
“Mereka telah melewati rangkaian seleksi yang ketat, baik administrasi ataupun karya,” ungkap Benyamin Davnie.
Orang nomor satu se-Tangsel itu pun mengapresiasi seluruh karya dan peserta yang telah berpartisipasi dalam perhelatan sayembara ini.
“Tidak hanya lima karya finalis saja, namun 24 karya lainnya yang telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain bangunan Bundaran Maruga untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern dan religius, yang menjadi pusat dunia perdagangan dan jasa,” terangnya.
“Bundaran Maruga akan kita jadikan landmark, jadi tempat nongkrong anak-anak muda, dan sebagainya. Sehingga ke depan diharapkan Tangsel sebagai kota baru. Bukan Bunderan Maruga saja, hasil karya lainnya akan kami terapkan, aplikasikan,” tuturnya.
Diwaktu yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, sebelum terkumpul menjadi lima finalis pada akhir penjurian ini, terdapat sederet tahapan yang telah dilalui para peserta.
“Jumlah peserta aktif yang mendaftar ada sebanyak 108 peserta terhitung sampai tanggal 2 september 2022 pukul 23.59 WIB. Lalu jumlah peserta yang mengumpulkan karya, baik soft file dan hard file secara lengkap sebanyak 29 peserta yang masing-masing mengirimkan empat lembar gambar ukuran A1, berikut juga video animasi karya masing-masing terhitung sampai dengan 18 September 2022,” papar Wahyu.
Meski begitu, Wahyunoto Lukman menuturkan, tahapan terus berlanjut hingga penyeleksian administrasi pada 19-21 September 2022 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup oleh panitia gabungan.
“Lalu tanggal 22-24 September telah dilaksanakan penjurian tahap 1 secara tertutup oleh lima dewan juri profesional untuk menentukan dan memperoleh lima finalis yang masuk dalam penjurian tahap dua atau secara terbuka pada hari ini. Pengumuman para finalis dilaksanakan pada hari Sabtu 25 September melalui website sayembara dan media sosial,” lanjut Wahyu.
Dengan demikian, pihaknya berharap sayembara ini dapat menghasilkan karya desain yang ciamik dan diterima oleh masyarakat. Sehingga, ke depan bangunan kawasan Bunderan Maruga dapat menjadi ikon kebanggaan warga Tangsel
“Kita mencari konsep desain yang ideal bagi Kota Tangsel, khususnya kawasan Bundaran Maruga yang menjadi ikon dan ke depan menjadi pusat pemerintahan Kota Tangsel,” harapnya.
Sementara, Direktur PT. Propan Raya, Yuwono Imanto sebagai pihak pelaksana teknis, menuturkan bahwa sayembara Bundaran Maruga yang diinisiasi oleh Pemkot Tangsel ini menjadi yang paling spesial dan memiliki nilai yang tinggi, termasuk jika dibandingkan sederet sayembara yang telah dijalankan selama ini.
“Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa, karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa,” katanya. (ADV)