TANGSELXPRESS- Empat perampok toko emas di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan BSD, Serpong berhasil dibekuk Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Tangerang Selatan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan empat pelaku yang diamankan masing-masing berinisial SU (37), TH (37), MK (33), dan H (34).
Menurut Hengki, keempatnya ditangkap di beberapa tempat berbeda antara lain di Bogor, Jawa Barat; Grobogan, Jawa Tengah; dan Benda, Kabupaten Tangerang.
“Sudah (pelaku perampokan di ITC BSD) ditangkap empat orang. Di tangkap di Grobogan Jateng, Bogor dan Tangerang,” ungkap Hengki Haryadi saat dihubungi wartawan, Kamis (29/9) malam.
Lebih lanjut Hengki menjelaskan, saat ini keempat pelaku telah dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Sedang pendalaman bersama-sama Densus 88, apakah rentetan perampokan dari sindikat ini adalah terkait teror,” ujarnya.
Penyidik juga melibatkan Densus 88 Antiteror untuk masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan teroris.
“Kami sedang mendalami apakah pelaku ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami bekerja sama dengan Densus 88 untuk mendalaminya,” ujar Hengki.
Menurut Hengki, pendalaman terkait kemungkinan para pelaku terkait jaringan terorisme dilakukan karena ada kesamaan ciri khas kelompok teroris yang melakukan pendanaan (fai) dengan merampok toko emas.
“(Ada kesamaan) karena sasarannya selalu toko emas dan menggunakan senjata api. Metode fai sebelum-sebelumnya sasarannya selalu toko emas dan bersenjata api,” tuturnya.
“Komplotan ini sasarannya selalu toko emas, rentetan tiga toko emas di wilayah Tangsel dan Banten. Biasanya kalau fai itu rampok bank atau rampok toko emas menggunakan senjata api,” jelasnya.
Selain mengamankan empat orang pelaku, lanjut Hengki, polisi juga menyita dua pucuk senjata api dan beberapa butir peluru dari kelompok tersebut. Dua pucuk senjata api tersebut jenis G2 Combat dan FN.
“Ada dua pucuk senjata api yang sudah kita sita, berikut lima butir peluru,” ujarnya.
Hengki mengungkapkan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait senjata api milik komplotan tersebut. “Kami masih akan mendalami dari mana kelompok ini mendapatkan senjata api dan juga amunisi,” tukasnya.