TANGSELXPRESS– Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pemilihan umum (pemilu) harus menjadi agenda bersama, tak hanya penyelenggara namun juga partai politik, akademisi, dan masyarakat sipil secara umum dengan tujuan tercapainya pemilu yang berkualitas.
Menurutnya perdebatan dan perbedaan pandangan tak menjadi masalah, asal tetap pada substansi. Hal ini disampaikan saat menghadiri Bedah Buku ‘Visioning Indonesia’ yang merupakan rangkaian acara dari Fisipol Leadership Forum.
“Kita harus mengisi Pemilu 2024 dengan politik yang lebih berkualitas, tidak mengulang politik lima tahun yang lalu di mana konflik kompetisi menjadi perpecahan yang sangat mengkhawatirkan. Dengan kita mengisi pencerahan politik dan kesadaran politik, insyaallah berdebat, bersitegang tidak masalah, asal memiliki isi yang tepat dan substansi yang memadai,” kata politisi yang akrab disapa Gus Muhaimin itu dalam keterangannya, Rabu (28/9).
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) yang juga alumni Fisipol UGM tersebut menyatakan bahwa Fisipol Leadership Forum adalah sarana baginya dan seluruh elemen bangsa untuk berfikir, mengisi dan mewarnai perjalanan bangsa, termasuk mewarnai politik nasional yang sebentar lagi akan memasuki masa penting pemilu.
Gus Muhaimin bersyukur karena bangsa Indonesia memiliki modal yang luar biasa bernama demokrasi. Ia menilai demokrasi yang diterapkan di Indonesia mulai 1998 adalah hasil kerja keras bangsa untuk membangun sistem yang menjadikan bagian dari kesadaran baru untuk mengubah diri menjadi lebih baik dari era otoritarianisme menjadi era demokrasi.
“Demokrasi inilah modal utama yang dahsyat, yang harus kita jaga, demokrasi hari ini penuh tantangan yang tidak mudah, demokrasi hari ini mengalami penguatan dan pendewasaan yang perlu terus kita pupuk sehingga benar-benar menjadi sistem yang bermanfaat sesuai dengan tujuan, agenda dan amanah dari kelahiran kita sebagai sebuah bangsa. Demokrasi untuk keadilan, demokrasi melahirkan kemakmuran dan kesejahteraan,” tandasnya.
Rektor UGM Ova Emilia menilai Fisipol Leadership Forum Seri #2 yang menghadirkan Gus Muhaimin merupakan kolaborasi yang baik antara akademisi dengan DPR RI untuk membuka dialog mengenai pemikiran bagaimana sebetulnya calon pimpinan di masa depan. Menurutnya, membicarakan kepemimpinan Indonesia secara langsung harus membicarakan visi, bukan hanya sekadar pencitraan orang.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi mengakui gagasan demokrasi yang diulas dalam buku ‘Visioning Indonesia’ karya Gus Muhaimin cukup baik. Menurutnya demokrasi yang sehat dan berkualitas bisa dilakukan jika gagasan itu terdesiminasi kepada publik, bisa dibahas bersama-sama dan bisa diperdebatkan.
“Indonesia ini negara demokratis terakhir di Asia Tenggara, cara kita untuk mempertahankan demokrasi adalah mendiskusikan gagasan. Pemilu itu penting, proses politik penting, tetapi yang sangat penting adalah program-program apa, aspek-aspek apa yang perlu hadir di dalam proses kita berpolitik,” tukas Wawan.