TANGSELXPRESS – Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, akhir pandemi sudah ada di depan mata. Pernyataan tersebut didasari dengan data kasus Covid-19 di dunia yang menurun secara drastis sejak 2020.
Tedros mengemukakan, Covid-19 telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta sejak muncul pada akhir 2019, pekan lalu turun ke level terendah sejak Maret 2020.
“Pekan lalu, angka kematian akibat Covid-19 mingguan yang terlaporkan adalah yang terendah sejak Maret 2020. Kita belum pernah ada di posisi sebaik ini dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Kita belum tiba di sana (akhir pandemi Covid-19), tapi akhir pandemi sudah di depan mata” tulisnya dari laman Twitter resmi @DrTedros, Jumat (16/9).
Menanggapi pernyataan dari WHO, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan jika protokol kesehatan masih harus tetap diberlakukan dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan jika kabar baik yang diumumkan WHO tentang akan berakhirnya pandemi memberikan parameter bahwa data kasus Covid-19 cukup terkendali. Namun, tidak lengah terhadap penanganannya.
“Bukan berarti berakhirnya pandemi (Covid-19), masih harus jaga protokol kesehatan, vaksinasi, dan memakai masker itu dijaga sampai betul-betul pandemi berakhir,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Perkembangan Kasus Covid-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet’, Jakarta, Jumat (16/9).
Lebih lanjut, Syahril memaknai pernyataan WHO tentang kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak dapat dimaknai dengan mudah. Paling penting memperhatikan enam langkah penanganan bencana non alam tersebut.
Enam langkah yang dimaksud itu ialah vaksinasi, testing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan dan pengendalian. Serta penyampaian informasi kepada masyarakat.
“Jadi, tidak serta merta membalikkan tangan, ada enam ringkasan atau langkah yang harus dilakukan masyarakat,” jelas Syahril.