TANGSELXPRESS – Sejumlah komoditas pangan mengalami lonjakan imbas tarif baru Bahan Bakar Minyak (BBM). Pedagang pasar tradisional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut kenaikan mencapai 30 persen.
“Biasanya kalau BBM naik, pasti harga yang lain juga ikut-ikutan,” ucap pedagang sayur di Pasar Ciputat, Aceng, Kamis (8/9/2022).
Dia menyebut, kenaikan harga itu terjadi pada kentang yang sebelumnya dijual Rp10 ribu per kilo kini naik menjadi Rp13 ribu. Lalu mentimun dari sebelumnya dijual Rp3 ribu per kilo, kini menjadi Rp5 ribu.
Kemudian buncis dari sebelumnya Rp8 ribu per kilo sekarang menjadi Rp13 ribu, kacang panjang dari Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu. Sedangkan bawang dan cabe juga mengalami kenaikan dengan kisaran fluktuatif..
“Ini naik sekitar 30 persen,” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Heru Agus Santoso, mengatakan, kenaikan harga komoditi itu merupakan imbas penyesuaian harga baru BBM.
“Kenaikan harga BBM berdampak pada harga biaya angkutan. Kita masih memantau kondisi harga terakhir untuk di 6 pasar pantau,” terangnya.
Berdasarkan hasil tinjauan terakhir di berapa pasar, lanjut Heru, di antara komoditi yang naik yaitu bawang, cabe dan sayur koll. Sedang harga telur sendiri mulai normal setelah ada intervensi pemerintah.
“Untuk komoditi telur sudah bisa ditekan dari Rp32 ribu sampai Rp33 ribu per kilo, sekarang pada posisi Rp29 ribu sampai dengan Rp30 ribu per kilo. Yang lainnya masih kita pantau kenaikannya,” imbuhnya.
Guna menekan kenaikan sejumlah komoditi, Disperindag tengah menyiapkan operasi pasar yang dalam waktu dekat segera dilakukan. Namun, kata dia, upaya itu masih harus menunggu proses koordinasi dengan pimpinan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
“Kita masih menunggu regulasi dan kebijakan dari pemerintah pusat bagaimana untuk intervensinya. Namun secara lokal daerah, kita sudah menyiapkan program dan langkah yang masih dalam proses pembahasan dengan pimpinan dan OPD terkait,” tukasnya.