TANGSELXPRESS- Mengenal lebih jauh pria bernama Iswandi yang diketahui merupakan salah satu tokoh sosial yang tinggal di Kampung Batas Indah, RT 005, RW 01, No.135, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Pria kelahiran Gresik, Jawa Timur tersebut merupakan anggota TNI AD aktif berpangkat Sersan Mayor (Serma) serta berdinas sebagai Babinsa di Koramil 04/Ciledug, Kodim 0506/Tangerang, Korem 052/Wijayakrama.
Di balik keterbatasan waktu maupun anggaran operasional, Serma Iswandi mampu berbuat lebih untuk masyarakat. Hal itu ia buktikan dengan mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Fajar Qolbi (YFQ).
Yayasan ini bergerak di bidang sosial antara lain mengasuh dan membantu pendidikan puluhan anak yatim piatu serta kesulitan kaum duafa, dan diresmikan oleh Dandim Tangerang Letkol Inf Wisnu Kurniawan pada 2019 lalu.
Sejarah Yayasan Fajar Qolbi
Menurut Iswandi, sebelum mendirikan Yayasan Fajar Qolbi, perhatian terhadap yatim piatu ia lakukan dengan sembunyi-sembunyi, disebabkan masih sedikitnya jumlah anak-anak yatim yang berada di seputar kediamannya.
“Kurang lebih sembilan tahun lalu, setiap saya ada rezeki langsung saya antar ke rumah-rumah mereka (yatim piatu), tapi hanya sekadar uang jajan atau ongkos sekolah dan jumlah anak masih sedikit,” ujar Iswandi.
“Kebetulan saya anggota TNI dan tinggal bersama masyarakat, jadi tahu betul keadaan mereka,” imbuh Iswandi kepada TangselXpress.com, Sabtu (3/9).
Nama Yayasan Fajar Qolbi, menurut Iswandi, diambil dari nama anak sulungnya yang pada tahun 2019 mengikuti pendidikan Scaba TNI AL. Setelah musyawarah bersama keluarga, pihak keluarga besarnya pun mengiringi langkahnya dalam mendirikan yayasan.
Dengan berbekal restu dari keluarga dan para ulama setempat, Iswandi akhirnya melegalkan secara hukum Yayasan Fajar Qolbi.
“Saya memohon restu ulama dan tanya ke notaris seputar persyaratan mendirikan Yayasan. Karena waktu itu saya juga belum ada dana, saya kumpulkan warga untuk membuat struktur Yayasan. Alhamdulilah, saya dapat rezeki untuk ke notaris. Proses 3 bulan lebih SK Yayasan Fajar Qolbi keluar,” terangnya.
Jadi Agen Material Bangunan dan Berjualan Sajadah
Karena penghasilan yang terbatas, Iswandi bertekad mencari penghasilan lain agar tetap bisa membantu anak yatim piatu. Ia lalu menjadi agen bahan material bangunan, hingga mampu menyisihkan rezekinya untuk anak yatim piatu.
“Kebetulan masyarakat di sekitar saya sering bangun rumah, kebetulan saya ada kenalan yang bisa jual pasir, batu kali dan urukan puing. Setiap ada pesanan barang-barang itu selalu saya sisihkan. Terkadang dapat 500 ribu, terkadang 250 ribu buat anak-anak itu dan terus berlanjut sampai tahun 2017,” bebernya.
Jatuh bangun Iswandi dalam mewujudkan niatnya membantu anak yatim. Berbagai upaya, dia lakukan. Sampai berjualan sajadah pun pernah dia lakukan pada bulan Ramadan.
“Teman saya, Serda Yatris mengizinkan untuk bisa ngutang kain sarung dan sajadah, kalau habis terjual baru bayar. Alhamdulilah dalam tempo 5 hari ada 100 pcs terjual dan keuntunganya buat anak-anak yatim piatu, duafa, kurang lebih 25 anak. Di hari keenam saya pesan kembali sarung 200 potong dan 67 sajadah dan terjual 363 potong. Lebaran kurang empat hari, mereka saya panggil dan saya bagikan di rumah saya,” katanya.
Mendapatkan Bantuan dan Penghargaan dari Pangdam Jaya
Yayasan Fajar Qolbi mendapatkan bantuan anggaran dari Panglima Kodam Jaya pada tahun 2019.
“Saya sampaikan ke Pangdam Jaya, bahwa yayasan saya bergerak dalam bidang sosial yang saat itu terdiri dari 68 Yatim piatu, 71 orang kaum Duafa. Kebutuhan setiap bulan Rp 20.850.000 buat program uang saku, tambahan belanja kaum dhuafa. Sedangkan kebutuhan mendesak yakni bayar sekolah anak yatim yang jumlahnya mencapai 100 juta,” urainya.
“Dijawab oleh Pangdam Jaya “lunas” dan dua hari dananya cair. Saya langsung nangis terharu dan langsung saya bayarkan sesuai kebutuhan anak tingkatan Paud, SD, SMP, SMA, termasuk yang di pondok pesantren yakni penghapal Alquran. Semua terbayar sampai bulan Desember 2019,” terang Iswandi.
Pada tahun 2020, Yayasan Fajar Qolbi mendapatkan penghargaan dari Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang saat ini menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) karena dinilai gigih dalam memperjuangkan nasib anak yatim piatu serta duafa.
Menurut Iswandi, apa yang dilakukannya tak lepas dari salah satu poin “Delapan Wajib TNI serta Perintah Harian KSAD”. Selain itu, kata dia, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain.
“Selain mendapatkan dana dari donatur, saat ini YFQ juga mencari tambahan dana melalui UMKM yakni penjualan madu hutan dan minyak goreng serta nampan. Kemudian budidaya bebek, kemudian ikan lele dumbo,” kata dia.
Termotivasi Ibu Kandung yang telah Tiada
Iswandi menceritakan, kerinduan terhadap ibu kandungnya yang telah tiada, mengingatkan dirinya akan keberadaan dan nasib anak yatim piatu serta kaum dhuafa yang terdiri dari janda-janda tua di sekitar rumahnya.
Dia menyebut, hal itu membuat hatinya tergugah dan merasa gundah, hingga memutuskan untuk rutin membantu.
“Saya sering rindu akan almarhum Ibu saya yang sudah meninggal dan tidak terasa sering air mata ini menetes. Dalam pikiran dan hati saya bergejolak memikirkan anak-anak itu, gimana makan mereka? Gimana sekolah mereka? Gimana pergaulan mereka? Masa depan mereka dengan kehidupan mereka bagaimana. Sering saya puasa dan berdoa izin kan saya ya Allah, berbuat sesuatu untuk anak-anak yatim piatu dan duafa,” ungkapnya.
Butuh Partisipasi Berbagai Pihak
Iswandi mengatakan, bagi para donatur maupun masyarakat hendak berbagi rezeki kepada anak yatim piatu dan duafa yang berada di yayasannya, bisa menyalurkan bantuan ke nomor rekening yayasan atau pun datang langsung di kantor Sekretariat.
“Yayasan belum punya tempat kegiatan, jadi rumah saya sebagai kantor Sekretariat sementara. Bagi para donatur bisa berpartisipasi menyalurkan donasinya,” terang Iswandi.
Menurut Iswandi, saat ini pihaknya sedang fokus pada program pembebasan lahan dan pembangunan asrama yatim piatu yang ia nilai membutuhkan anggaran 4 miliar rupiah. Namun, kata Iswandi, hal itu sulit terwujud tanpa adanya campur tangan dari para donatur.
Lebih jauh, Iswandi juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para donatur untuk berpartisipasi dalam program Yayasan Fajar Qolbi lainya.
Program itu di antaranya pemberian beasiswa sekolah dari tingkatan PAUD hingga SMA sederajat serta anak asuh yang menimba ilmu di pondok pesantren Tahfidz Alquran.
Tak sampai di situ, untuk menyentuh lebih dalam seputar kehidupan yatim piatu YFQ setiap bulannya juga memberikan uang susu bagi balita yang telah tiada orangtuanya.
Selain itu, pada setiap bulannya Yayasan Fajar Qolbi juga memberikan paket sembako kepada 134 fakir miskin, duafa yang berada di seputaran yayasan.
“Mari bersama-sama kita membangun generasi Qur’ani yang percaya diri dan rendah hati,” ajak Iswandi.
Iswandi menjelaskan, jika publik ingin melihat lebih jauh seputar kegiatan anak-anak yatim piatu binaan YFQ bisa membuka website yang disediakan pihaknya yakni : http://yayasanfajarqolbi.org/