TANGSELXPRESS – Beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang kini sudah di angka Rp502 triliun sudah tidak mampu lagi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Jika pemerintah tak segera merespons hal ini dengan penyesuaian kebijakan (menakikkan harga BBM), maka diperkirakan anggaran subsidi BBM akan mencapai Rp550 triliun di akhir tahun ini.
Saat ini, pemerintah diketahui tengah menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi. Tak hanya itu, pemerintah juga mensimulasikan skenario pembatasan volume subsidi BBM.
Menanggapi isu kenaikan BBM tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memberikan penjelasan bahwa hal itu masih dalam pembahasan.
“Itu kan ada beban subsidi negara besar sekali. Subsidi kita itu lebih dari Rp500 triliun,” ujar Wapres seperti dikutip dari laman Wapres RI dalam keterangan pers usai menghadiri Haul Akbar ke-23 Tahun Ulama Indonesia Alm. Habib Umar bin Hood Alatas, di Depok, Sabtu (20/8/2022).
“Nah, jadi kalau ada kenaikan-kenaikan lagi, ini memang supaya subsidi ini bisa sustain, bisa terus berlanjut,” sambungnya
Meski demikian, Wapres mengungkapkan bahwa wacana kenaikan BBM ini masih dalam tahap pengkajian dan pemerintah akan melakukan penghitungan dengan sangat hati-hati agar penyesuaian kebijakan ini tidak memperburuk kondisi inflasi, fiskal, dan pemulihan ekonomi.
“Ini yang masih terus difikirkan, jadi masih dalam penggodokan. Masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan apa tidak. Tapi bagaimana ini berjalan dengan baik,” tambah Wapres.