TANGSELXPRESS- Satu lagi film religi siap tayang di layar bioskop. Film bertajuk Pesantren garapan sutradara Salahuddin Siregar yang bekerjasama dengan rumah produksi Lola Amaria Production ini berkisah tentang kehidupan nyata di dalam pondok pesantren. Banyak diskusi-diskusi ilmiah tentang Islam dan keberagaman yang disajikan dengan kemasan menarik dalam film ini.
Kesan haru didapat Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) usai menyaksikan gala premiere film Film Pesantren di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Senin (1/8).
“Saya benar-benar terharu dan bangga. Filmnya orisinil, asli, dan lebih asli lagi (pesantren sebagai objek film), belum berubah seperti waktu saya masih kecil,” katanya.
“Karena film ini bagus sekali. Orisinil, dan menceritakan kehidupan di Pesantren dengan sebenarnya. Makanya, bukan hanya Presiden yang wajib menonton film bagus ini, tapi masyarakat luas juga. Supaya tahu kehidupan di pesantren yang sebenarnya,” sambungnya.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini, banyak pengambilan angle gambar yang sangat orisinil. Bahkan ada kamera tersembunyi yang tidak diketahui santri, saat pengambilan gambar dilakukan.
Cak Imin menilai, ada beberapa bagian yang memang mengambil latar belakang santri, dan aktingnya bagus.
“Ada di sini tidak orangnya? Ada Ustaz Diding. Nah, ini kalau menurut saya perlu didorong menjadi bintang film beneran ini ya Mbak Lola (Lola Amaria). Makanya proses syuting begini lama,” ungkap Cak Imin.
Cak Imim mengapresiasi film Pesantren, karena mampu menyuguhkan pesan, ajaran dan juga kajian-kajian yang berkembang di pesantren hingga terekspos dengan sangat bagus. Ia melihat, film Pesantren merupakan film dokumenter, tapi dengan menyajikan alur yang sangat menarik.
“Harapan saya, animo masyarakat melihat secara langsung. Dan saya juga menilai subtitle tadi benar-benar bagus menjelaskan alur film,” harapnya.
Muhaimin menilai, film Pesantren mampu menyuguhkan suasana, budaya dan tradisi asli pesantren. Menurutnya, film ini mampu menyajikan fakta meski pesantren ada dengan banyak keterbatasan fasilitas, namun tetap mampu melahirkan manusia yang berkarakter dan punya kemauan belajar yang tinggi.