TANGSELXPRESS-TANGSELXPRESS- Perkembangan kasus COVID-19 belakangan ini perlu diwaspadai. Karena terjadi kenaikan kasus positif harian hingga menembus angka tiga ribu kasus dalam satu hari. Kenaikan ini mencatatkan angka tertinggi dari sebelumnya yang bertahan di kisaran dua ribu kasus per hari.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat, termasuk Pemerintah pusat hingga ke Daerah, segera mengantisipasi perkembangan COVID-19. Karena, kenaikan kasus positif dapat berdampak pada naiknya kasus aktif hingga positivity rate.
“Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat. Dan di tengah masyarakat kembali beraktivitas, setiap individu harus ikut bertanggung jawab mencegah penularan,” tegas Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19, Rabu (13/7) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam kenaikan kasus positif saat ini, peningkatannya mencapai 6x lipat jika dibandingkan bulan lalu. Per 12 Juli, kasus aktif menembus angka 20 ribu kasus, dimana angka ini naik 4x lipat dari bulan lalu yang tercatat sekitar empat ribu kasus.
“Dan yang juga terdampak, ialah angka positivity rate mingguan. Pada pekan kedua di bulan Juli, angkanya mencapai 5,12 persen. Yang mana, angka tersebut sudah melewati standar WHO yaitu 5 persen” imbuh Wiku.
Adanya kenaikan kasus seperti saat ini, harusnya disikapi setiap individu masyarakat bertanggung jawab menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti, disiplin masker dan rajin mencuci tangan.
“Mohon jadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat,” pesan Wiku.
Dan tak kalah penting, segera dapatkan vaksin booster dan mendukung program vaksinasi nasional. Karena, perkembangan vaksin booster cenderung stagnan. Bahkan, 28 dari 34 Provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen. Jika dilihat dari cakupan per daerah, tertinggi di Provinsi Bali mencapai 58 persen. Mengikutinya, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, meskipun cakupannya belum mencapai 50 persen.
“Saya tekankan kepada masyarakat, untuk melakukan vaksin booster, karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat,” pungkas Wiku.