TANGSELXPRESS – PT Radian Kharisma Travel atau yang lebih populer dengan sebutan Annisa Travel tahun ini memberangkatkan 52 jamaah haji. Dari jumlah sebanyak itu, 15 jamaah berasal dari kuota haji yang mendaftar melalui daftar tunggu Kementrian Agama Indonesia
Sementara sisanya, sebanyak 37 jamaah Haji Furoda yang menggunakan visa dari Kerajaan Saudi Arabia.
“Alhamdulillah di tahun yang penuh berkah ini, kami Annisa Travel masih diberikan kesempatan untuk dapat membantu keberangkatan jamaah haji yang sudah terdaftar di kami,” terang Eri Heriawati, pemilik Annisa Travel melalui sambungan telepon kepada TangselXpress.com.
Eri mengakui, Visa Furoda tahun ini mengalami perubahan. Biasanya Visa Furoda atau yang biasa disebut Visa Non Kuota keluar di pertengahan bulan Zulqoidah.
“Jadi, biasanya masih ada waktu longgar buat keberangkatan ke Mekkah atau Madinah. Dan perencanaan hotel dan airline biasanya sudah kami seting dengan baik. Dan vendor, semua minta dibayar lunas walau visa-visa ini belum keluar,” terang Eri.
Meski demikian, berbekal keyaninan pengalaman tahun tahun sebelumnya , semua perencanaan ini bisa dijalankan Annisa Travel dengan baik dan aman .
“Kami selalu memrogramkan keberangkatan grup kami di tanggal 26 Zulqoidah dan masuk ke Madinah dulu sampai tanggal 01 Zulhijah. Kemudian menyambung ke Mekkah mulai tanggal 01 Zulhijah sampai tanggal 15 Zulhijah, kami tinggal di hotel Dar Ghufran. Jadi 15 hari jamaah Annisa Travel tinggal di hotel Ghufran , tanpa harus berpindah tempat,” kata dia.
Visa Furoda tahun ini, kata dia, baru keluar tanggal 01 Zulhijah. Dan ini, menurutnya, waktunya sangat mepet .
“Perencanaan tanggal yang sudah dipersiapkan menjadi agak terganggu dan akhirnya reservasi airline dan hotel harus cepat direschedule lagi dengan berbagai konsekuensi pinalti dari airline dan hotel,” katanya .
“Apapun ceritanya, perihal Visa Furoda kali ini luar biasa ujiannya. Dan ini pun berdampak hampir sebagian besar travel mengalami kesedihan yang mendalam . Sebagaimana banyak dilansir di media sosial bahwasanya banyak yang tidak bisa berangkat sama sekali atau bisa berangkat dengan jumlah yang sedikit karena keterbatasan Visa Furoda ini, Tentunya ini mengakibatkan hukum pasar berlaku . Permintaan lebih banyak , namun ketersediaan Visa Furoda yang sedikit dan juga harga selangit membuat kemanpuan pasar terseleksi dengan sendirinya,” tambah Eri.